News & Articles Kisah Para Laki-laki Metroseksual
image
Selasa, 6 Oktober 2015 - 21.02 WIB
Kisah Para Laki-laki Metroseksual

Mulai muncul pada tahun 1990-an

Esti Utami, Dinda Rachmawati

Suara.com - Seiring dengan perkembangan jaman, makin banyak lelaki yang peduli dengan penampilan dan perawatan tubuh. Laki-laki yang memiliki kecenderungan ini lantas disebut dengan laki-laki metroseksual.

Istilah laki-laki metroseksual mulai diperkenalkan oleh Mark Simpson, seorang kolomnis fesyen dari Inggris pada tahun 1994. Istilah yang mulai mendunia ini merupakan gabungan dari istilah metropolitan dan heteroseksual. Istilah ini merujuk pada lelaki urban yang punya uang banyak, sangat memperhatikan penampilan dan bahkan cenderung narsis. Pesepakbola David Beckham disebut-sebut sebagai contoh nyata dari laki-laki metroseksual.

Secara fisik mereka menampilkan ciri yang sering dikaitkan dengan kaum homoseksual, meski mereka bukan laki-laki homoseksual, yang sangat memperhatikan penampilan, . Para laki-laki metroseksual juga rajin ke gym untuk mempertahankan bentuk tubuhnya.

"Mereka sangat tertarik pada fesyen juga perawatan tubuhnya," terang dr Riri Elmarina, ahli perawatan tubuh dari Impresionis.

Hal ini muncul seiring dengan makin banyak laki-laki yang memiliki banyak uang serta tumbuhnya kesadaran bahwa penampilan penting dalam mendongkrak karir mereka.

Menjawab kebutuhan ini, maka sejumlah klinik perawatan tubuh di Jakarta yang sebelumnya lebih fokus pada perempuan juga mengembangkan sayap dan membuka perawatan tubuh untuk laki-laki. Ini karena, ujar Riri, laki-laki yang sebelumnya hanya berolahraga untuk menjaga penampilan, kini juga melirik perawatan tubuh.

"Perawatan yang paling banyak dicari oleh lelaki antara lain perampingan dan pembentukan tubuh," terangnya.

Tetapi menurutnya, kini makin banyak lelaki yang juga merawat wajah (baik facial maupun bedah estetika) atau malah menghilangkan selulit.

Sementara Dr. Hengky Nurhidayat Affandi, ahli perawatan kulit dari Klinik Estetika mengatakan, meski pihaknya menyediakan perawatan khusus bagi laki-laki, masih ada perbedaan yang cukup besar antara pasien laki-laki dan perempuan.

"Mungkin kurang nyaman datang ke klinik yang banyak diisi perempuan. Tapi banyak yang datang bersama pasangan," ujarnya. Namun ia yakin, ke depan makin banyak lelaki metroseksual seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Jakarta. (Firsta Nodia)

Sumber: http://www.suara.com/lifestyle/2015/04/21/150905/kisah-para-laki-laki-metroseksual-1

Foto: Shutter Stock

Did you like this? Share it!